Kamis, 22 Juli 2010

Sisi Positif Angkutan Umum

Di Indonesia selama ini, angkutan umum selalu dianggap biang masalah dalam hal berlalu lintas bagi semua pengguna jalan. Tentu saja ini sesuatu yang tidak bisa dinafikan begitu saja karena angkutan umum memang selalu sesuka udelnya menggunakan jalanan. Misalnya saja:
1. menaikkan atau mangkal menunggu penumpang ditempat yang jelas-jelas dilarang menaikkan penumpang padahal disediakan terminal tempat untuk menunggu, hingga membuat kemacetan panjang akibat mangkal disembarang siri jalan.
2. Berhenti ditempat yang jelas-jelas dilarang berhenti.
3. Menyalip kendaraan dengan kecepatan tinggi dengan alasan kejar setoran hingga mengabaikan keselamatan penumpang dan pengguna jalan yang lain.
4. Rasa tidak aman karena rawan kejahatan.
5. Jakarta lain lagi, angkutan umum memasuki wilayah yang sebenarnya diharamkan untuk dilewati kendaraan umum selain dan hanya busway atau transjakarta.
Hmm... Lengkap sudah.

Tapiiii . . . . . Itu sudah jadi rahasia umum masyarakat Indonesia yang sudah biasa dijadikan buah bibir.

Nah, yang belum biasa dijadikan buah bibir dari angkutan umum adalah sisi positifnya.

Saya sebagai orang yang paling sering menggunakan fasilitas angkutan umum disetiap aktivitas saya perlahan menyadari bahwa ada sisi positif saat berada dalam angkutan umum. Misalnya saja waktu aku tak sengaja mendengarkan pembicaraan orang lain bahwa diMedan ada salah satu Bank yang sedang buka lowongan. Langsung aku pasang kuping setajam mungkin untuk menyimak pembicaraan mereka, alhasil ku dapati persyaratan lamarannya apa saja, kapan dan kemana lamaran diantar. Info ini tak ku sia-siakan meski bukan untukku tapi untuk teman-temanku.

Dilain waktu, aku juga mendengar pembicaraan orang tentang hal-hal yang terjadi dikota Medan namun belum sempat dipublikasikan media, misalnya saja kasus pasien di salah satu rumah sakit yang gagal perawatan intensif akibat alat-alat diruang ICU mati karena listrik rumah sakit itu padam. Besoknya berita tersebut hadir di media.

Selain informasi-informasi tersebut, ada hal lain lagi dalam sisi positif angkutan umum. Misalnya saja aku yang setiap harinya pergi dan pulang kerja diwaktu yang selalu sama setiap harinya, hampir setiap hari selalu bertemu dengan penumpang angkutan yang juga hampir itu-itu saja orangnya, hingga akhirnya terjalin percakapan dan tercipta hubungan silaturahim tersendiri dalam angkutan yang juga setiap jam kerjaku mobil angkutan itu yang dapat giliran narik penumpang, bahkan sang supir sudah sangat hapal beberapa dari kami penumpangnya yang akan turun dimana tanpa kami beri aba-aba ingin turun, dan tentunya supirnya hampir setiap hari orang yang sama juga.

Hmmm...... Bagi anda pengguna angkutan umum, apakah anda menyadari seperti yang saya rasakan dalam angkutan umum? :)

2 komentar:

Sugeng mengatakan...

Iya loh, malah di Jakarta ada komunitas orang2 penguna KRL dan ada semacam arisan untuk para anggotanya. He...he...he.... sok tahu aja padahal bukan orang Jakarta, kalau aku sendiri sih sudah jarang naik angkutan umum kecuali pas mudik lebaran :D
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

jack mengatakan...

mantap...
budayakan naik angkutan umum, biar gak terlalu sesak kota kita dari kendaraan pribadi