Selasa, 20 September 2011

terima kasih untukmu

kemarin ketika aku melihat mu, seperti ada sesuatu yang kembali berputar kemasa lalu dalam pikiranku. tentang kita yang bicara soal hati, soal dunia, soal tawa juga kadang air mata. kita bicara tentang hati yang manusiawi, kutanya apa yang kau rasa, apa yang sedang kau rencanakan dalam hidupmu. ku tanya juga apa kabar dengan hati mu?, kau menjawab dengan keteguhan.. bahwa ada rindu dari mu untukku. terima kasih sahabat, bila aku masih masuk dalam bilangan orang yang kau rindu. setelah itu.. aku tanya tentang takdir, dan kau jawab bahwa kau mau bertakdir denganku. sesaat aku tersenyum. ahh.. tapi itu hanya wacana kita dalam segelas kopi siang itu. terima kasih karena kau masih mau memperlihatkan senyummu untukku sahabat. senyum yang esok tak lagi ku temui.