Selasa, 30 Juni 2009

ALI SYARIATI

Aku punya cerita tersendiri tentang buku "Makna Haji" Ali Syariati. Aku punya seorang teman yang dia memang sangat suka membaca buku, bahkan sangat mudah penasaran dengan buku (bukan cuma penasaran dengan buku, tapi dia memang orang yang mudah penasaran). Beberapa kali aku menemani dia jalan-jalan kebeberapa pusat toko buku kota Medan untuk mencari buku "Makna Haji" yang dulu pernah ia baca di perpustakaan kampusnya. Tapi tak juga di temukan, aku coba menyakan pada petugas toko, ternyata stoknya sudah terlalu lama habis. Akhirnya.. bukan hanya dia yang penasaran, aku pun akhirnya ikut-ikutan penasaran. ("sungguh mati aku jadi penasaran...." _ RHOMA IRAMA)

Suatu hari, pada waktu itu tepatnya awal Januari 2009 (tapi aku lupa tanggal dan harinya, tapi aku yakin temanku itu pasti mengingatnya ^_^), tanpa sepengetahuan dia aku pergi dengan seorang temanku keperpustakaan daerah, bongkar sana-sini tanpa sengaja aku menemukan buku "Makna Haji", tentu saja aku senang alang kepalang karena selama ini aku tidak tahu wujud dan rupa asli sampul buku tersebut. sepulang dari PUSDA aku memutuskan melakukan ekspedisi pada pkl 11.00 WIB untuk melacak keberadaan buku tersebut. Beberapa hari sebelumnya aku coba searching di internet, ku simpan lalu ku print out sebagai bahan pegangan dalam melakukan pencarian. Ku mulai pencarian buku tersebut dari Lapangan Merdeka Walk Medan, di sana ada beberapa toko buku loak yang biasa menyediakan buku-buku lama, yaaa... walau kadang bukan lagi cetakan asli. Satu-persatu ku datangi, ku tanya sambil menunjukkan gambar buku yang ku dapat dari internet. Aku persis seperti orang yang sedang mencari orang hilang sambil menunjukkan foto orang yang hilang tersebut ^_^.

Tak satu pun dari toko buku tersebut yang mengenal buku yang ku cari tersebut, bahkan tidak pernah mendengar, "ah dasar kalian aja yang kurang gaul" , bisikku dalam hati. Ada satu pemilik toko yang menyarankan aku untuk ke Toko Sumber Ilmu, jaraknya kurang lebih 1 atau 2km dari Lapangan Merdeka. Aku beserta seorang temanku yang tadi menemaniku ke PUSDA memutuskan untuk berjalan kaki melewati Titi Gantung peninggalan zaman Belanda, karena di sepanjang Titi tersebut juga terdapat beberapa toko buku Loak. Kembali satu persatu ku tanya sambil menunjukkan gambar buku tersebut, tak satu juga yang mengangguk, semua kompak menggeleng. Aku tak lagi menghitung berapa toko yang sudah ku datangi, hingga aku turun dari Titi dan di sebelah kiri terdapat Toko buku yang cukup banyak menyediakan buku-buku agama Islam. "ku harap disini ada, bekas pun jadi (karena kalau mengharap dapat cetakan baru adalah sesuatu yang cukup mustahil walau tidak menutup segala kemungkinan)", harap-harap cemas ku dalam dada. Ternyata lagi-lagi, gelengan kepala yang kudapat.

Tanpa putus asa aku dan temanku tadi melanjutkan perjalanan menuju jalan arah Sambu, tempat Toko Sumber Ilmu (Toko yang biasa menyediakan buku-buku agama Islam), sesampai ditoko tersebut, aku menanyakan dengan harapan yang sangat besar.. dan ternyata.. lagi-lagi.. yang ku dapati adalah gelengan kepala, pemilik toko sumber ilmu bilang "ini buku limite edition, udah gak di cetak lagi". Aku dan temanku akhirnya memutuskan pulang kembali ke kampusku UISU tepat pkl 14.00. Meskipun aku tidak mendapat apa-apa, dan telah berjalan kurang lebih 2km, sudah menjelajahi 70% toko buku kota Medan di tengah hari, tak ada rasa lelah yang ku rasa. Aku merasa sangat puas karena telah membantunya mencarikan buku tersebut (karena lokasi tempat tinggal sahabatku sekarang memang tidak didukung fasilitas toko buku yang terUp to date dan tidak lengkap), walau pada akhirnya tak jua ku dapati.



sahabatku yang nun jauh disana.. hingga hari ini aku masih berharap bisa menemukan buku tersebut untukmu. Dan aku berharap dapat menjadikannya hadiah di hari ulang tahun mu. Tapi ternyata, hingga tiba hari ulang tahun mu pun aku tak juga menemukannya. Dan semua ku abadikan dalam blog ku ini ^_^

1 komentar:

Anonim mengatakan...

coba cari di perpustakaan IAIN Medan, pasti ada tuh... Haha

Hebat dah ida, untuk temannya yang jauh di sono, rela menempuh jalan berpuluh2 kilometer, demi menemukan buku yang dicari 'temannya' itu... cihuyy.. romantis juga ya