Ku tulis coretan ini di sisa hatiku yang ingin melupakanmu.
Tentang langkah kita yang harus menjauh sebab ruang juga waktu tak lagi tersedia untuk kita.
Tentang mimpi-mimpi kita yang memudar dibawah keadaan yang menarik aku dan kau untuk saling melupakan persis seperti kutub magnet yang tolak menolak.
Dan masih tentang mu
tentang gundah ku yang biasa dulu ku lenguhkan padamu.
Tentang gelisah mu yang dulu kau bagi padaku.
Dan hingga kini masih tentang mu.
tentang senyum mu yang kini harus ku simpan jauh.
Tentang tawa mu yang ku redam jauh.
Tentang mimpi-mimpi mu mimpi-mimpi ku yang kini ku lipat rapi.
Dan masih tentang mu
ada doa yang masih ku rajut atas nama mu.
Semoga Rabb menggamitnya.
Sebab, hanya itulah cara terakhirku menyambung silaturahmi dengan mu.
2 komentar:
ternyata malam tak berhenti pekat, dia berlari mengejar pagi, mengejar matahari..
puisi indah mempesona,,.. thaks...
Posting Komentar